Hampir setiap kali saya berbicara dengan orang lain mengenai suatu perkara dalam islam, selalu saja ada orang yang bertanya begini “Mana dalilnya ?”. Ini mungkin terdengar lebih baik dibanding orang yang menelan informasi begitu saja. Misalnya jika saya membohongi dengan berkata bahwa makan nasi itu haram, mungkin jika anda orang yang mudah dibohongi, anda akan langsung percaya karena tidak bertanya mengenai dalilnya.
Tapi yang menjadi permasalahannya adalah untuk orang-orang yang selalu kritis menanyakan dalil, seakan-akan saya sedang membohongi mereka. tahukah anda dalil itu ada berapa macam jenis ? tipe hadis ? golongan ? dan bahkan kecendrungan mazhabnya. ah memang terlalu rumit sepertinya, namun tidak jika kita pelajari ilmu dasarnya. sebelum mempelajari ilmu dasarnya, saya ingin bertanya apakah jika anda mendapatkan dalil yang kuat mengenai suatu perkara, lalu anda akan 100% mengerjakan dan mematuhinya ? tidak juga kan ? lalu ngapain nanya dalilnya -_-. lantaran diberikan dalil tapi gak percaya. atau lebih tepatnya pura-pura tidak percaya dan tidak yakin.
Ketika saya mencari tahu mengenai haramnya musik, saya sudah berkomitmen akan mematuhi 100% hasilnya jika memang haram, saya akan mengharamkan musik untuk diri saya. dan sekarang alhamdulillah saya sudah tidak pernah mendengarkan musik dan menggantikannya dengan mp3 Al-Qur’an. ini lah yang disebut komitmen, namun untuk sebagian orang yang bertanya mana dalilnya, lalu setelah diberikan dalilnya, dia akan berkata “ah masa sih, gak yakin nih, masa gini aja gak boleh”. Terdengar lucu dan konyol bagi saya.
Jadi stop berhenti menanyakan dalil jika memang anda belum/tidak siap menerimanya.
Sekarang mari sedikit kita bahas mengenai ilmu dasar hadis. dasarnya hadis merupakan omongan dari bibir Rasulullah, dan dengan waktu, sampailah kepada kita melalui kutipan atau perantara para sahabat rasulullah(biasanya). Agar mudah saya beri contoh misalnya gini, jika saya bicara kepada teman saya Angga kusuma bin Nugraha, bahwa sesungguhnya naik motor itu enak banget, lalu Angga kusuma bin Nugraha menyampaikannya lagi kepada Adhitya bin Septriyadi. kira-kira hadisnya akan seperti ini,
“Adhitya bin Septriyadi berkata bahwa telah mendengar dari Angga kusuma bin Nugraha bahwa Ahmad Fathi Hadi bersabda bahwa naik motor itu enak banget”
Ok sudah ada gambaran sekarang ?, mari kita lanjutkan.
Ilmu ini disebut ilmu rijalul hadist lalu bagaimana cara mengetahui kebenaran suatu hadis. ok saya beri contoh yang mudah seperti contoh diatas, misalnya,
- Ahmad Fathi Hadi tinggal di Jakarta dan tidak pernah keluar jakarta, serta hidup dari 1800-1870
- Angga kusuma bin Nugraha hidup di Bali, dan pernah beberapa kali datang ke Jakarta, hidup dari tahun 1810-1865
- Adhitya bin Septriyadi tinggal di Jakarta, namun hidup tahun 1872-1930
Bisa dilihat ketidak cocokan pada Adhitya bin Septriyadi, dimana masa hidupnya tidak memungkinkan untuk menerima ucapan dari Angga kusuma bin Nugraha. Maka hadis ini bisa dibilang palsu.
Bagaimana jika contohnya seperti ini,
- Ahmad Fathi Hadi tinggal di Jakarta dan tidak pernah keluar jakarta, serta hidup dari 1800-1870
- Angga kusuma bin Nugraha hidup di Bali, dan pernah beberapa kali datang ke Jakarta, hidup dari tahun 1810-1865
- Adhitya bin Septriyadi tinggal di Jakarta, namun hidup tahun 1859-1928
Coba perhatikan kelahiran Adhitya bin Septriyadi dengan kematian Angga kusuma bin Nugraha, antara 1865 dengan 1859, berarti kemungkinan Adhitya bin Septriyadi berumur 6 tahun, apakah mungkin Adhitya bin Septriyadi dalam umur 6 tahun tersebut menerima pesan, apa mungkin juga Angga kusuma bin Nugraha memberikan pesan tersebut kepada anak berumur 6 tahun ? Walau ada kemungkinan, namun ada kebimbangan, maka hadis ini bisa disebut dhaif/lemah.
Kebetulan saya juga membantu riset seorang prof yang membahas mengenai ilmu ini, jadi agak sedikit tahu.
Yohoooo, Kata Ust, mngkin mengutip dari hadits, bahwa kebanyakan penghuni neraka org pinter. Mnrt gw mngkn krn t’lalu bnyk b’tanya, lalu ragu, ujung2nya malah g jalanin nasehat yg diberikan. Sedangkan org bodoh ya percaya sepenuhnya kl dari rosul ya udah g ada lg yg lbh bnr & g nanya2 lg. Istilahnya Sami’naa wa ‘atha’naa.
nah iya itu dia, samiyna waatayna. jangan kaya yahudi yang nanya2 terus sama musa.
assalamu’alaikum mas.
mungkin susah untuk memberhentikan seseorang untuk menannyakan dalil mas.
Tapi memang, kadang banyak juga yang ga begitu peduli tentang apa yang mereka lakukan, padahal menyangkut ibadah dengan Allah. Dan ibadah yang sempurna telah dituntun oleh Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam dan para sahabatnya yang telah mendapat ridho dari Allah (ibarat sempurna, klo ada tambahan lagi kita pasti akan memberikan pertanyaan besar, apakah ini masih sempurna?).
karna secara tidak langsung kita bisa juga mendukung setiap orang agar mereka mempunyai dasar atas apa yang seseorang itu sampaikan. Mungkin lebih ke islam yang akademik, karna stiap yang disampaikan mempunyai sandaran yang kuat.
setidak2nya kita sebagai umat islam telah menyampaikan yang benar mas. kalau urusan orang itu sudah siap ato belum, manusia tidak bisa mencampuri ini kcuali Allah semata. karna hanya dari Allah hidayah ini datang.
“Sesungguhnya kamu tidak akan dapat memberi petunjuk kepada orang yang kamu kasihi, tetapi Allahlah memberi petunjuk kepada orang yang dikehendaki-Nya, dan Allah lebih mengetahui orang2 yang mau menerima petunjuk.” (QS Al Qashash: 56).
Pasti mas senang kan klo ada yang mengikuti tuntunan yang benar dari Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam melalui lisan mas.
saya cuma menyarankan untuk tetap menanyakan dalil mas, karna stidaknya kita telah membuat mereka berfikir, kalau yang kita sampaikan adalah benar dari lidah Rasulullah sallallahu ‘alaihi wasallam yaitu orang yang selalu mendapat petunjuk dari Allah dan tercangkup dalam kalimat syahadah dan yang wajib untuk tiap muslim imani. wallahu a’lam
maaf sekali mas. beribu-ribu maaf dari saya karna terlalu lancang menulis ini,
saya orang yang belum berilmu mas dan cuma orang yang selalu berharap untuk mendapatkan hidayah dari Allah. Hanya kepada Allah saya memohon pertolongan dan
semoga Allah meringankan hisabNya untuk saya, mas, keluarga dan setiap muslim yang mencari ridhoNya di hari akhir kelak.
waalaikumsalam
Iya mas, 100% setuju saya dengan pendapatnya mas, memang harus disampaikan, dan selebihnya itu urusan dia yang mendengarkan.
gak usah minta maaf mas, kan sama2 tukar pendapat
pertanyaan ?
Jadi stop berhenti menanyakan dalil jika memang anda belum/tidak siap menerimanya.
kapan siapnya?
bsk?
1 mgu?
1 bln?
1 thn?
10 thn?
ato smp mati blm siap?
setuju sm yg diatas
orang laen terima ato kaga percaya ato kaga
ga penting
apapun yg orang laen lakukan selain jika mereka punya dalil lain ato ingin diskusi
ga penting
sampaikan kebenaran walaupun hanya 1 ayat
itu penting
mencari jawaban untuk memperbanyak ilmu
itu penting
memberikan dalil sehingga hapalan semakin fasih
itu penting
mengajak pada kebaikan
itu penting
berlomba2 pada kebaikan
itu penting
mencari cara agar dalil diterima dengan mudah
itu penting
dari bacaan+khotbah jumat sering denger Rasullullah SAW sering menyampaikan dalil sehingga sangat mudah untuk dicerna dengan analogi yg baik.
khotbah tadi gw denger cerita seorang pezinah yang minta izin kpd Rasulullah SAW untuk berzina dengan penyampaiannya ketika perang pemuda tsb mati syahid
analogi ini jg banyak dilakukan di jaman skrg
doa sebelum makan… water miracle.. best seller
sedekah… banyak bukunya .. best seller smua
n contoh laen
n banyak hal penting selain itu doank
theres is no mistake only outcome
klo outcome ga sesuai sm yg lo perkirakan maka pasti ada kesalahan sm lo
jd jgn cari kambing hitam klo lo ngasih dalil mereka g denger mereka salah
lo pasti juga salah
tmn gw dia owner majalah pnah blg lo g usah nulis karena mikir orang laen akan baca tulisan lo tp tulis aja karena akan ada sebagian orang yg membutuhkan itu
ini tahap awal dlm dakwah bs dibilang mirip tahap awal dalam selling ato start up
perkataan lo di tolak mentah2
setelah itu akan ada orang2 yg cari2 kejelekan lo untuk nolak perkataan lo
setelah itu akan muncul orang2 yang menghina dan nyepelekan lo bahkan dari kerabat/keluarga
klo lo tahap 1 aj ud mundur gmn ntar thi?
trakhir…
lo business owner skrg.. ini gw liat sebagai sifat loser, u whining not finding solution.. ini musti lo ilangin.. apa pun kejadian pasti ada hikmahnya
sori brantakan… gw orang acak abstrak
)
ok gw balesnya by blok ya, biar fokus dan gak berantakan.
“pertanyaan ?
Jadi stop berhenti menanyakan dalil jika memang anda belum/tidak siap menerimanya.
kapan siapnya?
bsk?
1 mgu?
1 bln?
1 thn?
10 thn?
ato smp mati blm siap?”
Jawaban : Ini justru seharusnya lo tanyakan dan sampaikan sama orang yang gak percaya dengan dalil, bukan dengan gw yang ngasih dalil.
“setuju sm yg diatas”
Jawaban : ya gw juga setuju ko sama yang diatas, bisa liat sendiri pernyataan gw setuju dengan pendapatnya dia
“orang laen terima ato kaga percaya ato kaga
ga penting
apapun yg orang laen lakukan selain jika mereka punya dalil lain ato ingin diskusi
ga penting”
lah katanya harus bisa menyampaikan dengan baik biar tujuannya tersampaikan, ko sekarang jadi gak penting. coba lebih konsisten dengan pendapatnya bro, contohnya komentar diatas, gw bilang setuju dan dia benar.
“sampaikan kebenaran walaupun hanya 1 ayat
itu penting
mencari jawaban untuk memperbanyak ilmu
itu penting
memberikan dalil sehingga hapalan semakin fasih
itu penting
mengajak pada kebaikan
itu penting
berlomba2 pada kebaikan
itu penting
mencari cara agar dalil diterima dengan mudah
itu penting”
Jawaban : yoi, penting pastinya, siapa yang bilang gak penting
“dari bacaan+khotbah jumat sering denger Rasullullah SAW sering menyampaikan dalil sehingga sangat mudah untuk dicerna dengan analogi yg baik.
khotbah tadi gw denger cerita seorang pezinah yang minta izin kpd Rasulullah SAW untuk berzina dengan penyampaiannya ketika perang pemuda tsb mati syahid”
Jawaban : hadis yang disampaikan kurang jelas bro, seperti gw bilang dan temen gw bilang diatas, bahwa tidak semua hadis benar, banyak yang sudah dipalsukan, makanya dalam tulisan gw ini, gak cuma ngomong doang, tapi gw sharing juga ilmunya. biar siapapun bisa cari tahu hadis itu bener apa engga. terus terang gw belum pernah dengar hadis serupa dengan yang lo ceritain, nanti gw coba cari tau. nah lo bisa liat sendiri sikap gw, dengan hadis yg lo utarakan gw tidak menolak mentah-mentah atau langsung percaya, tapi gw coba cari tahu dulu kebenarannya karena memang gw belum pernah denger, kecuali yang udah pernah dengar ya gak perlu dicari tau lagi.
“analogi ini jg banyak dilakukan di jaman skrg
doa sebelum makan… water miracle.. best seller
sedekah… banyak bukunya .. best seller smua
n contoh laen”
Jawaban : analogi yang mana dan dengan kaitan yang mana ? Cuma make sure biar gak salah jawab
“theres is no mistake only outcome
klo outcome ga sesuai sm yg lo perkirakan maka pasti ada kesalahan sm lo
jd jgn cari kambing hitam klo lo ngasih dalil mereka g denger mereka salah
lo pasti juga salah”
Jawaban : lah lo orang IT, pasti tau garbage in garbage out, jadi menurut gw soal mistake dan outcome itu gak gitu. proses dan input menentukan hasil. nah sekarang gini, misalnya gw salah karena mereka gak mau denger gw, berarti rasulullah juga salah dong pas dakwah di timpukin batu ? yang bener aja ah.
“tmn gw dia owner majalah pnah blg lo g usah nulis karena mikir orang laen akan baca tulisan lo tp tulis aja karena akan ada sebagian orang yg membutuhkan itu”
Jawaban : nice, masuk akal, tapi gw kurang setuju. karena rasulullah ketika berdakwah tujuannya untuk seluruh umat, bukan sebagian umat. jadi era-nya sudah berubah bro. kalau target kita kecil maka yang didapat ya kecil juga. itu yang gw lakukan, gw mentargetkan besar, setidaknya sedang dan bukan kecil yang gw dapatkan.
“ini tahap awal dlm dakwah bs dibilang mirip tahap awal dalam selling ato start up
perkataan lo di tolak mentah2
setelah itu akan ada orang2 yg cari2 kejelekan lo untuk nolak perkataan lo
setelah itu akan muncul orang2 yang menghina dan nyepelekan lo bahkan dari kerabat/keluarga
klo lo tahap 1 aj ud mundur gmn ntar thi?”
Jawaban : ah udah biasa kalau ini mah, Alhamdulillah lebih banyak yang dengerin gw dibanding yang musuhin gw.
“trakhir…
lo business owner skrg.. ini gw liat sebagai sifat loser, u whining not finding solution.. ini musti lo ilangin.. apa pun kejadian pasti ada hikmahnya”
Jawaban : hah loser gimana ?, soal business owner Alhamdulillah gw bersukur, dari mulai IT sampai pakaian dalam(serius). pasti lo udah tau kan diantara pebisnis, guru, dan ulama, lebih duluan pebisnis ketika masuk surga. ada di buku ippoh santosa atau bong chandra kalau gak salah. owh ya lo salah kalau ngira gw gak pernah baca buku-buku seperti itu, coba lo sekali-kali kerumah gw dan lihat perpustakaan seperti apa yang ada dirumah gw
coba baca buku anthony robbins yg ke 2 awaken the giant within
itu bgs bgt jelas bgt ttg solution management
pnah liat di gramedia sekitar 10thnan yg lalu buku gw sendiri klo terbitan thn 1997
klo mw pinjem blg aj tp ud ancur bgt pretelan dah lembar2ny suka gw baca sambil tidur
“Jadi stop berhenti menanyakan dalil jika memang anda belum/tidak siap menerimanya.”
ini gw liat sbg alasan drpd nyari solusi gmn caranya agar lbh didengarkan tapi mlh nyalahin orang laen agar ga usah tanya dalil
judge langsung orang
beda klo lo tanya
“jadi gmn caranya supaya orang laen bisa menerima dalil yang diberikan?”
ini cari solusi
“orang laen terima ato kaga percaya ato kaga
ga penting
apapun yg orang laen lakukan selain jika mereka punya dalil lain ato ingin diskusi
ga penting”
intinya lo cuma nyampein urusan terima tserah mereka
“theres is no mistake only outcome
klo outcome ga sesuai sm yg lo perkirakan maka pasti ada kesalahan sm lo
jd jgn cari kambing hitam klo lo ngasih dalil mereka g denger mereka salah
lo pasti juga salah”
manusia tempat salah dah lupa ( btw cariin dalilnya gw kaga nemu )
Rasulullah pnah melakukan kesalahan atau tidak Wallahu Alambissawab
garbage in garbage out
yep mungkin itu tp tau kan asal kata bug
garbage in x garbage out
disitu ada x …. input bener proses bener.. x nyangkut
itu lah si bug akhirnya outcome != diinginkan
ada serangga nemplok di kertas input komputer sehingga outcome berubah
nah lo pnah ngajar kan
pasti pnah ketemu ada bbrp siswa yg g bs ngerti yg lo jelasin
trus lo salahkan mereka?
lo hina merka goblok ato lo pukul?
lo salahkan diri sendiri but solutif
gmn caranya biar mereka mengerti
disitu lah pengajaran berubah untuk bbrp siswa tsb sehingga mrk bs jelas
ato contoh lg
misal lo minum gelas taro samping lepi
nah orang nyengool tuh gelas tumpahlah kena lepi
apa lo ngalahin tuh orang?
if u wise
u wont do that
lo pasti punya ksalahan disana
knp lo taro tuh glas disana ato knp tuh glas ga lo kosongin aernya
ato knp ga lo bli aer minum botol aja
n banyak knp2nya
contoh lg
damai tilang
yg nilang salah yg damai jg salah
yg liat?
kemungkaran dibiarkan saja?
trus mereka menyalahkan orang2 tsebut padahal mereka sendiri bisa mencegah suap kan?
contoh lg tabrak lari.. mlm2 g ad saksi
yg nabrak sopir sendiri
yg ditabrak g sadar
sopir pasti salah
nah yg ditabrak gmn?
mabok sehat ato gmn?
klo mabok dah pasti salah dah mabok jalan tengah jalan pula
tp sesuai hukum yg nabrak musti tj
“analogi ini jg banyak dilakukan di jaman skrg
doa sebelum makan… water miracle.. best seller
sedekah… banyak bukunya .. best seller smua
n contoh laen”
dijelasin buat orang awam yg ga gampang percaya
skrg contoh makan minum itu sunahnya duduk
orang awam.. ah bodo amat… klo ud dikasih science nya
baru ohhhh… gitu…..
sebagian orang g gampang pcaya mereka butuh bukti ato cerita ato langsung experience langsung
ah yg gampang lah pacaran.. gw ud dari smp ngerti pacaran itu buruk i learned it the hard way.. liat sekeliling gw yg pacaran pada galau
cuma dakwah contoh aj klo gw g mw pacaran
smp skrg msh binun gmn caranya biar orang g pacaran dah dikasih number untuk yg berzina brp dkk masih kaga ngaruh 
dalil jelas quran n hadist
cuman dijelasin waktu sma
3 thn gw suarakan ini secara aktif bs diitung jari yg ikut.. smp skrg masih sih
baca doa sblm makan.. dibuktikan di buku miracle of water
habatusaudah


mag gw biasa 8-48 jam sembuh cuma 3 jam n gw bs tidur nyenyak
tipes gw baru2 ini.. cuma dikasih parasetamol, antibiotik sm food suplement sm dokter gw tambahin habatusaudah
resep dokter abis gw masih demam sisanya istirahat+habatussaudah sembuh
hadistny ada tuh di labelnya
n gw g langsung pcaya… serius ini
awal2 icip2 doank … ah masa.. icip ah…
eh bener… ktagihan dah
baru gw pcaya itu hadist….
jadi menurut gw…. klo ad orang yg nanya dalil knp ga dijawab
cape? pasti tp manfaatnya lebih dari itu
klo jawabannya panjang pinjemin buku aja
yg gw liat sebagian orang itu klo dikasih tau scara langsung biasanya mls… ada sih sbagian yg suka dikasih tau langsung.. ada yg suka dikasih clue buar curious n cari sendiri… n ada jg yg lbh suka cari+baca buku
wah seru jadi lebih interaktif nih blog, gak sepi.
coba liat lagi tulisan gw “Jadi stop berhenti menanyakan dalil jika memang anda belum/tidak siap menerimanya.” nah liat disitu gw bilang apa, belum/tidak siap menerimanya.
soal murid pastinya beda dong, murid itu dateng untuk apa ? belajar kan ? dia siap menerima apapun yang disampaikan. BEDA dengan orang yang kita sampaikan apapun dia gak akan nerima. itu yang gw maksud, sama dengan orang yang milih2 dalil yang sesuai aja sama dia, yang gak sesuai ya dia pura2 gak denger.
satu lagi, gw selalu memberikan dalil, dan alhamdulillah gw terus berdakwah dari mulai gw dihina2 sampai dihina2 lagi. gak peduli, yang peniting gw sampaikan apa yg mau gw sampaikan, disini juga gak ada peryataan gw lelah atau capek atau mau berhenti berdakwah.
Trus juga lo bilang soal habatusauda, gak percaya trus icip icip baru percaya, nah it yg maksud salah satunya, harusnya lo samiyna watayna, seperti yang temen gw bilang diatas. lo dikasih tau itu bermanfaat gak percaya, dikasih dalil juga gak percaya. tau kan orang yahudi dulu dibilang sama musa suruh beriman sama tuhan, mereka malah minta tuhan tampakin wajah. udah dibebasin ke sinai, minta makanan dari surga, udah dikasih tetep pingin balik lagi ke mesir pingin makan bawang sama kacang.
sekali lagi gw klarifikasi ya, gw selalu dan pasti memberikan dalil, dan tidak ada kata cape. coba baca lagi tulisan gw diatas.